Human Machine Interface (HMI) adalah bidang yang berfokus pada desain dan interaksi antara manusia dan mesin. Hal ini memainkan peran penting dalam memastikan bahwa teknologi ramah pengguna dan dapat dengan mudah dipahami dan dioperasikan oleh masyarakat. Ideologi di balik HMI didasarkan pada seperangkat prinsip yang dikenal sebagai Ayat Asas, yang menjadi landasan filosofi desain bidang tersebut.
Ayat Asas, yang diterjemahkan menjadi “prinsip dasar” dalam bahasa Inggris, pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah Malaysia pada tahun 1990an sebagai seperangkat pedoman untuk menciptakan antarmuka yang ramah pengguna untuk layanan publik. Prinsip-prinsip ini kemudian diadopsi oleh komunitas HMI sebagai cara untuk membangun kerangka umum untuk merancang antarmuka yang intuitif, efisien, dan dapat diakses oleh semua pengguna.
Salah satu prinsip utama Ayat Asas adalah kegunaan, yang menekankan pentingnya merancang antarmuka yang mudah digunakan dan dipahami. Hal ini mencakup faktor-faktor seperti navigasi yang jelas, tata letak yang konsisten, dan kontrol intuitif yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan teknologi tanpa kebingungan atau frustrasi. Dengan memprioritaskan kegunaan, desainer dapat membuat antarmuka yang ramah pengguna dan mendorong keterlibatan dengan teknologi.
Prinsip penting lainnya dari Ayat Asas adalah aksesibilitas, yang berfokus pada perancangan antarmuka yang inklusif dan mengakomodasi pengguna dengan beragam kebutuhan dan kemampuan. Ini mencakup fitur-fitur seperti ukuran teks yang dapat disesuaikan, opsi kontras warna, dan metode masukan alternatif yang menjadikan teknologi dapat diakses oleh pengguna dengan disabilitas atau keterbatasan. Dengan memprioritaskan aksesibilitas, desainer dapat memastikan bahwa antarmuka mereka dapat digunakan oleh banyak pengguna dan mendorong kesetaraan dalam akses teknologi.
Selain kegunaan dan aksesibilitas, Ayat Asas juga menekankan pentingnya efisiensi dalam desain antarmuka. Hal ini mencakup faktor-faktor seperti meminimalkan jumlah langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, menyederhanakan alur kerja, dan memberikan umpan balik kepada pengguna secara tepat waktu. Dengan mengutamakan efisiensi, desainer dapat menciptakan antarmuka yang efisien dan efektif dalam membantu pengguna mencapai tujuannya dengan cepat dan mudah.
Secara keseluruhan, Ayat Asas berfungsi sebagai kerangka panduan bagi para desainer HMI untuk menciptakan antarmuka yang ramah pengguna, mudah diakses, dan efisien. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, desainer dapat memastikan bahwa antarmuka mereka intuitif, inklusif, dan menarik bagi semua pengguna. Seiring dengan kemajuan teknologi dan semakin terintegrasi ke dalam kehidupan kita sehari-hari, landasan Ayat Asas akan terus memainkan peran penting dalam membentuk masa depan desain HMI dan memastikan bahwa teknologi tetap dapat diakses dan digunakan oleh semua orang.